
Stroke sering kali dikaitkan dengan kondisi medis serius yang mendadak dan mengancam jiwa. Namun, tidak semua stroke terjadi secara besar-besaran sejak awal. Ada kondisi yang dikenal sebagai stroke ringan atau Transient Ischemic Attack (TIA), yang sering kali menjadi “peringatan” dari stroke besar yang bisa terjadi di kemudian hari.
Sayangnya, banyak orang masih mengabaikan tanda-tanda awal stroke ringan ini karena gejalanya bisa hilang dalam hitungan menit hingga jam. Melalui edukasi kesehatan, PAFI PUTUSSIBAU (PERSATUAN AHLI FARMASI INDONESIA) mengajak masyarakat untuk lebih peduli dan waspada terhadap gejala stroke ringan.
Apa Itu Stroke Ringan?
Stroke ringan atau TIA adalah gangguan aliran darah ke otak yang bersifat sementara. Gangguan ini biasanya terjadi karena adanya penyumbatan sementara pada pembuluh darah di otak. Meski gejalanya hanya berlangsung singkat dan tidak menimbulkan kerusakan permanen, TIA adalah pertanda serius bahwa stroke yang lebih parah bisa terjadi sewaktu-waktu.
Menurut PAFI PUTUSSIBAU, sekitar satu dari tiga orang yang mengalami TIA akan mengalami stroke dalam waktu 48 jam hingga beberapa bulan ke depan. Oleh karena itu, mengenali gejalanya sejak dini adalah langkah penting untuk pencegahan.
Gejala Stroke Ringan yang Harus Diwaspadai
Gejala stroke ringan bisa sangat mirip dengan stroke berat, hanya saja berlangsung dalam waktu singkat. Berikut adalah beberapa gejala yang perlu diperhatikan:
-
Kelemahan atau mati rasa mendadak di wajah, lengan, atau kaki, terutama pada satu sisi tubuh.
-
Kesulitan berbicara atau bicara tidak jelas.
-
Kehilangan penglihatan pada satu atau kedua mata.
-
Pusing atau kehilangan keseimbangan dan koordinasi.
-
Sakit kepala mendadak tanpa sebab jelas.
PAFI PUTUSSIBAU menekankan pentingnya mengenali gejala-gejala tersebut, walaupun hanya terjadi beberapa menit. Jangan menunggu gejala memburuk untuk mencari pertolongan medis.
Mengapa Gejalanya Sering Diabaikan?
Karena gejala TIA sering hilang sendiri, banyak orang menganggapnya sebagai hal sepele. Beberapa orang bahkan menyangka mereka hanya kelelahan, kurang tidur, atau mengalami stres biasa. Padahal, gejala seperti itu bisa menjadi tanda serius.
PAFI PUTUSSIBAU menegaskan bahwa deteksi dini terhadap stroke ringan bisa menyelamatkan nyawa. Jika seseorang mengalami gejala yang mencurigakan, segera periksa ke dokter atau layanan kesehatan terdekat.
Siapa Saja yang Berisiko Mengalami TIA?
Beberapa faktor yang meningkatkan risiko stroke ringan antara lain:
-
Tekanan darah tinggi
-
Kolesterol tinggi
-
Diabetes
-
Merokok
-
Gaya hidup sedentari (kurang aktivitas fisik)
-
Riwayat stroke dalam keluarga
-
Konsumsi alkohol berlebihan
-
Obesitas
PAFI PUTUSSIBAU mendorong masyarakat untuk mengenali faktor risiko ini dan mulai mengadopsi gaya hidup yang lebih sehat sebagai bentuk pencegahan.
Langkah Pencegahan Stroke Ringan dan Stroke Berat
Setelah seseorang mengalami TIA, langkah berikutnya sangat penting untuk mencegah terjadinya stroke berat. Berikut beberapa saran dari PAFI PUTUSSIBAU:
-
Kontrol tekanan darah dan kadar gula darah secara teratur.
-
Berhenti merokok dan batasi konsumsi alkohol.
-
Terapkan pola makan sehat rendah lemak jenuh dan garam.
-
Rutin berolahraga setidaknya 30 menit sehari.
-
Minum obat yang diresepkan dokter sesuai anjuran.
Selain itu, pemeriksaan kesehatan rutin juga sangat penting, terutama bagi mereka yang berusia di atas 40 tahun atau memiliki riwayat penyakit jantung dan stroke.
Meskipun stroke ringan tidak menyebabkan kerusakan otak permanen, itu adalah peringatan serius dari tubuh. Gejala yang muncul bisa hilang cepat, tapi ancaman stroke berat tidak boleh diabaikan.
PAFI PUTUSSIBAU berkomitmen untuk terus memberikan edukasi dan informasi kepada masyarakat terkait pentingnya pencegahan dan penanganan stroke sedini mungkin. Kenali tanda-tandanya, waspadai gejalanya, dan segera ambil tindakan. Ingat, mencegah selalu lebih baik daripada mengobati.
Jika Anda atau orang terdekat pernah mengalami gejala mirip stroke ringan, jangan ragu untuk memeriksakan diri. Kesadaran dan tindakan cepat bisa menyelamatkan nyawa.